21 Juli 2016

Anak Adalah Buah


Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.

Apa yang salah dari seorang anak jika sejak dia lahir, sebelum dia bisa berfikir, berbicara dan makan, dia hanya mengharapkan tenaga kita untuk melakukan semua itu kepadanya?

Dia (anak) saat bayi hanya dan pasti membutuhkan orang tua, tak terlebih siapapun yang ada di dekatnya. Karena pikiran dan tenaga hanya sebatas tangisan dan mimpi semata. Seorang bayi itu memang suci, belum terkontaminasi dengan ideologi dan pengaruh aturan pada lingkungan.

Apa anak salah jika dia berbuat hal yang tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya?

Hanya orang tua yang bodoh yang mau memaksa anaknya melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan orang tuanya. Hanya mereka yang lemah dan pengecut yang menjadikan anaknya sebagai pesuruh. Menjadikan dia korban dari kebodohan orang tuanya saat tidak berani bertanggungjawab atas malu kepada orang lain.

Apakah benar jika ada anak yang durhaka kepada orang tua?

Orang tuanya lah sebenarnya yang menjadikan anak-anak nya mendurhakai mereka sendiri. Saat dia masih bayi, anak tidak mengenal istilah durhaka atau berani terhadap orang tua. Saat dia sudah beranjak menjadi anak-anak, yang dia ketahui hanya bermain dan bermanja-manja. Saat dia di usia belia, dia hanya berfikir patuh namun belum memahami tanggung jawabnya sendiri. Saat dia berada di masa remaja, semua anak pasti sudah punya gambaran mengenai tanggung jawab, hanya saja belum bisa menempatkan tanggung jawab itu terhadap orang-orang di sekitarnya. Saat dia sudah menjadi dewasa, disitulah akan muncul banyak dilema dan permasalahan rumit pada hidupnya. Perlahan lahan yang akan menjadikannya menuju proses pematangan diri.

Anak adalah buah dari hati, pikiran atau tanpa hati.

Bukan anak yang durhaka kepada orang tua, tapi orang tuanya yang membentuk kedurhakaan itu sebagai durhaka dari anaknya sendiri. Karena kita sudah menanamkan pengertian bahwa "anak durhaka adalah anak yang berani kepada orang tua". Sehingga orang tua bisa menikmati kehidupannya sendiri karena mereka sudah merasa menang dalam hal doktrin.

Lantas bagaimana dengan julukan orang tua yang 'berani' menelantarkan anaknya?

Tidak ada julukan pasti dalam hal ini, kepastiannya hanya satu, yakni orang tua tersebut akan ditelantarkan anaknya sendiri tanpa disadari oleh sang anak bahwa orang tua tersebut sudah didurhakai. Orang tua adalah manusia yang lebih dahulu hidup di dunia ini sebelum anaknya lahir sehingga bisa dipastikan orang tua lebih banyak pengetahuan dibandingkan sang anak dalam hal apapun (seharusnya).

Posting Komentar

Ketik dan tekan ENTER untuk pencarian