Berbicara mengenai harga, akan membuat kita berpikir tentang angka dan nilai. Dimana sebuah harga pasti memiliki nilai, entah memiliki nilai jual atau tidak. Sebuah nilai memang seharusnya memiliki angka untuk menentukan besar kecil nilai itu sendiri. Lalu bagaimana dengan harga diri? Apakah itu juga memiliki nilai?
 |
| Dimana Harga Dirimu? |
Bagiku, harga diri adalah martabat atau derajat seseorang yang tidak memiliki nilai khusus dalam arti bentuk. Martabat adalah kualitas dari nilai seseorang yang hanya bisa diukur oleh penilaian orang lain. Kita tidak akan bisa mengukur seberapa tinggi derajat seseorang dengan nilai angka karena derajat ini memiliki makna konotasi yang tidak bisa didenotasikan melalui ukuran.
Harga diri adalah kualitas manusianya itu sendiri dan tidak bisa diletakkan di bagian tubuh manapun. Tidak berada di kaki, pantat, kepala atau di bagian lain dari tubuh kita. Tidak juga berada di benda-benda mati. Martabat itu seharusnya terletak di pikiran yang kemudian di turunkan melalui filter yang berada di hati. Karena pemikiran manusia akan menentukan kualitas seseorang dan hati manusia yang kemudian menyimpulkan hal itu dirasakan baik atau buruk.
Di kebanyakan negara Eropa, sepatu adalah letak harga dirinya. Jika sepatu mereka diinjak, itu sama saja menginjak harga dirinya. Karena itulah tukang semir sepatu di Eropa jasanya masih dibutuhkan. Orang-orang Eropa juga ada yang meyakini bahwa pantat adalah letak dari harga diri. Jika pantat mereka ditendang, perbuatan itu berarti sudah merendahkan martabat yang ditendang. Ini yang membuat penjual underwear, khususnya celana dalam bisa sukses di belahan dunia sana.
Berbeda dengan orang Indonesia, khususnya daerah Jawa. Kepala adalah simbol junjungan besar harga dirnya. Jika kepala ini dengan sengaja di pegang, itu sama saja dengan tidak menghargai orang tersebut. Nah, lucunya orang-orang seperti ini masih mau dipegang oleh tukang cukur rambut walaupun kepalanya didorong ke samping, kedepan, juga ke belakang.
Menyimbolkan letak harga diri ini sudah menjadi keyakinan tersendiri di berbagai belahan negara yang ada di dunia ini. Tidak cuma hal-hal tersebut diatas. Banyak juga benda lain yang menjadi simbol sebagai harga diri, seperti bendera, logo, atau lambang-lambang lain. Karena cintanya kita terhadap simbol-simbol itu, menyebabkan kita merasa bersatu dengan keseluruhan isi atau makna simbol tersebut.
Aku pribadi hanya bisa menghormati apapun yang mereka yakini dan mereka simbolkan sebagai harga dirinya. Tidak akan aku permasalahan hal tersebut selama mereka juga tidak mengusik harga diriku. Karena menyimbolkan harga diri hanyalah sebuah cara yang tidak kita sadari bahwa kita sudah menunjukkan kelemahan kita sendiri. Jadi lebih baik easy going saja. Pegang kepala silahkan, injak sepatu silahkan, tendang pantat silahkan, hanya saja jangan pernah melakukan hal ini padaku.
Hal tersebut adalah [...]
Posting Komentar