15 Mei 2017

Pintar itu Banyak Macamnya

Apa sih pintar itu??

Kenapa orang bisa disebut pintar padahal memang kadang sebagian dari lainnya menganggap dia itu beruntung, biasa saja dan bahkan ada yang beranggapan di bodoh. Tapi masih saja ada juga yang menganggap dia itu pintar.

Jadi apa itu Pintar??

Pintar adalah kata sifat yang digunakan secara subjektif oleh sebagian orang untuk “memuji” orang lain yang memiliki kelebihan dalam hal pemikiran.
(jangan mudah terpengaruh dengan apa yang saya tulis, karena semua ini murni hanya opini dan hampir tidak merujuk pada apapun).

Apakah orang-orang yang dianggap bodoh itu pintar?

Pasti.

Pasti ada yang akan menganggap dirinya pintar.

Sebagai analogi saya ibaratkan seseorang yang berada di dalam angkot, disitu terdapat kenek dan sopir angkot sebagai pengendali mobil angkot tersebut. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa kenek itu bukan orang pintar dan sopirnya juga bukan orang pintar. Karena kepintaran mereka dalam mengangkut orang agar sampai di tempat tujuannya dan tepat waktu itu tidak dianggap sebuah kepintaran. Bayangkan jika sopir atau kenek itu orang yang bodoh (sesuai persepsi Anda), apakah saat Anda memberikan uang bayar angkot bisa mendapat kembalian yang pas? Atau jika anda ternyata bayar kurang malah akan diberi kembalian?

Jadi pintar dalam hal ini sudah disubyeksikan terhadap derajat ekonomi seseorang.
Sebagai contoh lagi yang sering kita ketahui selama ini adalah pintar secara akademis. Hal ini benar-benar menjadi tolok ukur kepintaran seseorang. Benar-benar memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Bahwa orang pintar adalah orang yang selalu mendapat nilai bagus di akademisnya, lulus tepat waktu, absensi tidak pernah alpha, dll. Iya, memang pemikiran ini yang sangat merusak generasi bangsa.

Kemudian dia setelah menyelesaikan semua studinya dengan baik dengan hasil terbaik, ternyata dia tidak punya pekerjaan untuk memenuhi setiap kriteria kepintarannya itu. Dengan demikian predikat bodoh pun sedikit demi sedikit merasuk di kehidupannya.

Lagi-lagi kepintaran disubyeksikan dengan derajat ekonomi kan?

Bagiku, pintar adalah sebuah kenyamanan dalam penyaluran imajinasi yang berada dalam otak dan tertuang menjadi wujud yang disebut dengan KARYA atau KREASI.

Teori ini tidak akan bisa dihubungkan dengan akademis, derajat sosial, keturunan dan lainnya. Ini akan benar-benar menjadi ukuran dari bagaimana cara dia hidup (survive). Melawan arus, menantang setiap godaan, hinaan, cercaan, untuk proses mewujudkan karya itu. Ya memang tidak mudah, karena kita memiliki perasaan yang cukup mudah untuk dibolak-balikkan keadaannya.

Jadi memang pintar itu banyak sekali macamnya, termasuk Anda yang baca ini.

Kenapa masih mau saja membaca tulisan yang sama sekali tidak bersumber dari manapun?

Kenapa masih mau untuk percaya walaupun semua ini adalah omong kosong?

Jika ketika membaca dari bagian atas Anda sempat meg-iya-kan atau membenarkan pernyataan saya, maka Anda memang layak disebut sebagai orang pintar. Karena orang pintar adalah orang yang mau membaca. Membaca yang tersirat atau tersurat.

Sebagai penutup, silahkan Anda mengklasifikasikan sendiri macam-macam dari kepintaran seseorang itu bagaimana dan dilihat dari aspek apa?

Jika jawabannya mirip dengan pendapat saya, pada poin-poin quote diatas, maka Anda memang layak disebut sebagai orang pintar walaupun tidak minum Tolak Angin.
Ingat, kepintaran seseorang itu subyektif! Jadi jangan mudah menganggap seseorang pintar, karena jika tidak sesuai dengan anggapan orang, maka secara alamiah Anda akan membodohkan diri sendiri.

Posting Komentar

Ketik dan tekan ENTER untuk pencarian