Apa sih pintar itu??
Kenapa orang
bisa disebut pintar padahal memang kadang sebagian dari lainnya menganggap dia
itu beruntung, biasa saja dan bahkan ada yang beranggapan di bodoh. Tapi masih
saja ada juga yang menganggap dia itu pintar.
Jadi apa itu Pintar??
Pintar adalah kata sifat yang digunakan secara subjektif oleh sebagian orang untuk “memuji” orang lain yang memiliki kelebihan dalam hal pemikiran.
(jangan mudah terpengaruh dengan apa
yang saya tulis, karena semua ini murni hanya opini dan hampir tidak merujuk
pada apapun).
Apakah orang-orang yang dianggap
bodoh itu pintar?
Pasti.
Pasti ada yang akan menganggap
dirinya pintar.
Sebagai analogi saya ibaratkan
seseorang yang berada di dalam angkot, disitu terdapat kenek dan sopir angkot
sebagai pengendali mobil angkot tersebut. Tidak sedikit orang yang beranggapan
bahwa kenek itu bukan orang pintar dan sopirnya juga bukan orang pintar. Karena
kepintaran mereka dalam mengangkut orang agar sampai di tempat tujuannya dan
tepat waktu itu tidak dianggap sebuah
kepintaran. Bayangkan jika sopir atau kenek itu orang yang bodoh (sesuai
persepsi Anda), apakah saat Anda memberikan uang bayar angkot bisa mendapat
kembalian yang pas? Atau jika anda ternyata bayar kurang malah akan diberi
kembalian?
Jadi pintar dalam hal ini sudah
disubyeksikan terhadap derajat ekonomi seseorang.
Sebagai contoh lagi yang sering
kita ketahui selama ini adalah pintar secara akademis. Hal ini benar-benar
menjadi tolok ukur kepintaran seseorang. Benar-benar memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Bahwa orang pintar
adalah orang yang selalu mendapat nilai bagus di akademisnya, lulus tepat
waktu, absensi tidak pernah alpha, dll. Iya, memang pemikiran ini yang sangat merusak generasi bangsa.
Kemudian dia setelah
menyelesaikan semua studinya dengan baik dengan hasil terbaik, ternyata dia
tidak punya pekerjaan untuk memenuhi setiap kriteria kepintarannya itu. Dengan demikian
predikat bodoh pun sedikit demi sedikit merasuk di kehidupannya.
Lagi-lagi kepintaran
disubyeksikan dengan derajat ekonomi kan?
Bagiku, pintar adalah sebuah kenyamanan dalam penyaluran imajinasi yang berada dalam otak dan tertuang menjadi wujud yang disebut dengan KARYA atau KREASI.
Teori ini tidak akan bisa
dihubungkan dengan akademis, derajat sosial, keturunan dan lainnya. Ini akan
benar-benar menjadi ukuran dari bagaimana cara dia hidup (survive). Melawan arus,
menantang setiap godaan, hinaan, cercaan, untuk proses mewujudkan karya itu. Ya
memang tidak mudah, karena kita memiliki perasaan yang cukup mudah untuk
dibolak-balikkan keadaannya.
Jadi memang pintar itu banyak
sekali macamnya, termasuk Anda yang baca ini.
Kenapa masih mau saja membaca
tulisan yang sama sekali tidak bersumber dari manapun?
Kenapa masih mau untuk percaya
walaupun semua ini adalah omong kosong?
Jika ketika membaca dari bagian
atas Anda sempat meg-iya-kan atau membenarkan pernyataan saya, maka Anda memang
layak disebut sebagai orang pintar. Karena orang pintar adalah orang yang mau membaca. Membaca yang tersirat atau
tersurat.
Sebagai penutup, silahkan Anda
mengklasifikasikan sendiri macam-macam dari kepintaran seseorang itu bagaimana
dan dilihat dari aspek apa?
Jika jawabannya mirip dengan
pendapat saya, pada poin-poin quote diatas, maka Anda memang layak disebut
sebagai orang pintar walaupun tidak minum Tolak Angin.
Ingat, kepintaran seseorang itu
subyektif! Jadi jangan mudah menganggap seseorang pintar, karena jika tidak
sesuai dengan anggapan orang, maka secara alamiah Anda akan membodohkan diri sendiri.
Posting Komentar