1 Januari 2018

Dilematika Antara Mining Dan Trading

Selamat malam temanku, kali ini saya ingin berbagi pendapat baru mengenai dunia Mining, Trading dan Coins. Dimana beberapa istilah tersebut sudah lumayan marak dibicarakan tahun ini.

Tahun 2017 menjadi saksi lonjakan baru dalam dunia teknologi pada bagian finansial. Dimana mata uang konvensional mulai tergeser oleh mata uang digital atau lebih mudah disebut dengan Coins a.k.a Criptocurrency.


Mata uang ini mendadak menjadi perbincangan global dalam pasar digital. Dan pastinya itu pro atau kontra. Ada yang beranggapan bahwa menggunakan uang digital lebih menguntungkan daripada uang lokal (konvensional). Dan tidak sedikit pula yang menyatakan bahwa masa depan dari coins tidak akan bertahan lama.

Saya sendiri selaku penulis lebih melihat hal ini sebagai sesuatu yang menarik untuk dipelajari lebih serius, entah nanti akan menguntungkan atau tidaknya bukanlah hal yang penting. Yang terpenting adalah seberapa jauh kita mau mengenal teknologi.

Nah, saat ini yang cukup mengganggu pikiran adalah lebih menguntungkan investasi menggunakan mining atau trading? Karena beberapa teman menyarankan untuk melakukan investasi dengan cara trading dan ada juga yang mengajak untuk melakukan mining.

Berikut saya sudah menyimpulkan pengertian dengan wawasan yang terbatas melalui riset internet surfing untuk mining dan trading.

Mining adalah proses menambang uang digital menggunakan perangkat komputer yang kita miliki, entah itu dengan sarana laptop, tablet, android atau komputer desktop. Mining memanfaatkan algoritma khusus untuk mencari shares atau pembagian dari setiap transaksi masing-masing mata uang digital yang ada. Hasil pembagian dari persamaan shares tersebut disebut Hash. Perangkat yang kita gunakan untuk menambang disebut dengan miner. Jadi untuk mendapatkan uang digital ini, kita bisa hanya perlu modal perangkat komputer saja tanpa harus mencari bukit atau pegunungan yang memiliki kadar tanah atau batu mengandung unsur tambang.

Jika miner yang kita miliki memiliki spesifikasi tinggi, berarti hasil tambang yang akan kita dapatkan juga akan semakin banyak. Jika miner memiliki spesifikasi rendah, bukan berarti tidak mampu menghasilkan hash banyak, melainkan akan memberikan hasil tambang yang tidak terlalu memuaskan dan membutuhkan waktu cukup lama. Contohnya dengan laptop yang saya gunakan saat ini, saya hanya mampu menambang Monero Coin dengan kecepatan rata-rata 17-24 Hashes/detik dengan mendapatkan rata-rata shares 200-500 per jam. Untuk spesifikasi laptop Dell Inspiron N4110 Core i5 2.3 GHz, namun AMD ATI yang sudah tidak berfungsi. Jadi, akan butuh waktu lama jika kita menambang hanya menggunakan CPU saja.

Kembali ke topik, Trading adalah proses melakukan jual beli pada aset tertentu dengan selalu mengikuti arus pasang surut permintaan pasar. Hal ini memungkinkan kita untuk terus memantau aset yang diinvestasikan dalam dunia saham. Untuk melakukan trading, kita memerlukan alat tukar untuk bisa melakukan investasi dan biasanya hal ini menggunakan uang lokal atau jenis mata uang konvensional. Dan saat ini beberapa coins sudah muncul dalam permintaan pasar saham, sehingga coins bisa juga digunakan untuk trading. Tentu coins sudah bisa digunakan sebagai alat tukar/jual beli saat ini.

Trading dan Mining benar-benar memiliki makna yang berbeda menurut saya hingga saat proses belajar saya tentang dunia coins terganggu dengan adanya Cloud Mining. Cloud mining adalah proses menambang yang tidak menggunakan peralatan kita sendiri, namun meminjam/menyewa peralatan milik orang lain dalam bentuk server yang terintegrasi dengan internet sehingga kita bisa menyewa alat mereka tersebut.

Pembahasan Cloud Mining, Jenis-jenis coins dan Tempat Menambang Coins akan saya lanjutkan di tulisan berikutnya.

Oh ya, mohon dikoreksi jika ada istilah atau pengertian yang salah agar bisa segera saya perbaiki dan belajar lebih banyak lagi mengenai hal ini. ✌😁

Posting Komentar

Ketik dan tekan ENTER untuk pencarian